|
Tahun lalu aku tertarik dengan anime “Chousoku Henkei Gyrozetter”. Anime tentang mobil yang dapat berubah menjadi robot (konsepnya mirip dengan Transformers) tapi aku suka sekali dengan cerita-cerita tentang persahabatan dan keadilan. Apalagi karakter utama anime itu, Todoroki Kakeru mempunyai kepribadian yang menarik. Jadi, aku memutuskan untuk mengunjungi Yokohama yang muncul di anime. Aku tidak menyangka kalau Yokohama itu lumayan jauh dari rumahku. Aku menghabiskan 1 jam 15 menit di dalam kereta. Aku berangkat dari Stasiun Ayase (Jalur Chiyoda), ganti kereta di Nishinippori (Jalur Keihintohoku) dan berakhir di Stasiun Kannai.
Reporter : TEDJA AGNES MICHELLE
|
|
|
|
|
|
Aku keluar dari stasiun dan berjalan menuju Yokohama Red Brick Warehouse (gudang batu bata). Dan di perjalanan aku bertemu dengan satu jalan yang menarik. Nama jalan itu Bashamichi (Basha artinya kereta kuda). Aku menemukan patung kuda dan logo kuda di telepon umum. Bangunan di jalan itu semuanya bangunan khas Eropa. Aku jadi teringat dengan Kota Tua di Jakarta. Aku pun sampai di tempat pertama yang muncul di anime yaitu Kannai Hall. Gedung yang dipakai untuk mengadakan acara-acara. Setelah melewati Kannai Hall, aku mulai mencium bau lautan. Dari sana aku dapat melihat kincir ria yang besar. Ternyata di dekat sebuah mall di daerah sana ada taman ria. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Akhirnya aku sampai di Yokohama Red Brick Warehouse. Aku berjalan kaki dari stasiun sekitar 30 menit. Di anime, Raibird dan Prius alpha bertarung dengan Zenon di sini. Di dekat gudang ada taman kecil dan kebetulan hari itu ada banyak anak-anak bermain di sana. Dan pemandangan laut dari sana sangat indah. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dari sana aku berjalan menuju Yokohama Chinatown. Ternyata Chinatown tidak sedekat yang aku kira. Kira-kira 40 menit dari Yokohama Red Brick Warehouse. Jadi aku istirahat sebentar di Taman Yokohama yang ada di sebelah Stadium Yokohama. Sebenarnya dari dahulu aku ingin menonton pertandingan baseball di sebuah stadium. Tapi untuk sementara aku sudah cukup puas melihat stadium dengan mataku sendiri. Chinatown tidak jauh dari taman itu. Bahkan tidak sampai 5 menit. Aku kaget ketika melihat Zenrin-mon (pintu gerbang). Zenrin-mon yang muncul di anime mirip sekali dengan Zenrin-mon yang asli. Aku pun berjalan menelusuri Chinatown. Aku berasa seperti ada di Cina. Orang-orang di sana berbicara dengan bahasa Mandarin, restoran-restoran juga semuanya restoran masakan Cina dan banyak sekali tulisan Cina di kiri kanan sampai-sampai aku berasa pusing berada di sana. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Terakhir aku pergi ke Taman Yamashita. Taman ini sangat luas sehingga aku kesulitan menemukan patung yang muncul di anime. Patung itu disebut dengan patung anak perempuan mengenakan sepatu merah. Walaupun sebenarnya patung itu tidak mengenakan sepatu warna merah. Ini adalah tempat di mana Satori tersesat sebelum datang ke Arcadia.
Akhirnya perjalananku selesai. Aku berjalan berjam-jam sampai-sampai aku tidak dapat berjalan dengan benar.Oleh karena itu aku memutuskan untuk menggunakan stasiun terdekat dari Taman Yamashita yaitu Stasiun Motomachi/Chuukagai. Memang stasiun itu lebih jauh sedikit dari rumah dibandingkan dengan Stasiun Kannai. Tapi stasiun itu masih dalam satu jalur jadi aku tinggal mengganti kereta di Nishinippori dan langsung balik menuju Ayase.
Yokohama adalah tempat yang menarik dan mempunyai suasana yang sangat berbeda dengan kota Tokyo. Di sana ada banyak taman dan kita dapat melihat lautan dari sana. Sebenarnya tempat tinggalku di Jakarta dekat dengan laut, dan sejak aku datang ke Jepang, aku tidak pernah pergi ke laut jadi aku sedikit rindu dengan rumahku. Orang-orang yang tertarik dengan bangunan-bangunan Eropa dapat mengunjungi Bashamichi dan Yokohama Red Brick Warehouse. Orang Cina, orang-orang yang ingin makan masakan Cina di Jepang dapat mengunjungi Yokohama Chinatown. Dan orang-orang yang ingin santai dan menikmati lautan dapat mengunjungi taman-taman di Yokohama. Aku tidak sengaja bertemu dengan orang yang tidak kukenal yang tiba-tiba menawarkan aku untuk membaca sebuah buku tapi aku pura-pura tidak mengerti apa yang dia katakana. Jadi, berhati-hatilah. Kalau ada orang yang tidak kau kenal menghampiri kamu, jangan balas berbicara dengan bahasa Jepang. |
|
|
|
|
|
|
|
|